Banner 960 x 60px

 

Sabtu, 28 September 2019

Tips dan Trik Pemasaran Hasil Pertanian

0 komentar

Tips dan Trik Pemasaran Hasil Pertanian

     Berkaitan dengan kegiatan pemasaran, yang perlu dilakukan oleh pengusaha agribisnis pertanian adalah memahami tentang studi pemasaran, memperkirakan jumlah produksi, mempersiapkan produk, menentukan harga jual, menentukan distribusi, dan menentukan kebijakan promosi.

1.Studi Pemasaran

Studi pemasaran ini mencakup aspek yang cukup luas, antara lain studi pasar, studi mengenai produk yang dihasilkan, distribusi, konsumen, dan promosi (jika perlu). Studi pemasaran dimaksudkan untuk mencari data-data mengenai permintaan terhadap jenis komoditas agribisnis pertanian pada waktu lalu, sekarang, dan yang akan datang.

2.Memperkirakan Jumlah Produksi
Perkiraan jumlah produksi berfungsi untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan pemasaran telah sesuai dengan yang direncanakan. Pada umumnya permintaan terhadap produk usaha agribisnis pertanian selalu mengalami pasang surut. Jika tidak diatasi dengan usaha memperkirakan jumlah penjualan maka akan terjadi kelebihan produk yang tidak bisa dilempar ke pasar. Atau, kalaupun bisa memasuki pasar maka harganya akan turun jauh di bawah harga yang di inginkan.

3.Mempersiapkan Produk
Pengusaha harus benar-benar tahu produk seperti apa kualitas produk yang diinginkan oleh konsumen. Untuk menghasilkan produk yang bisa memenuhi keinginan konsumen, antara lain dapat ditempuh dengan cara:
§  menetapkan standar kualitas produk agribisnis pertanian,
§  tidak mengandalkan satu jenis produk atau komoditas agribisnis pertanian,
§  usahakan menggunakan kemasan spesial sehingga menarik konsumen,
§  buat inovasi untuk mencoba membuat produk olahan sehingga produk agribisnis pertanian bisa memiliki nilai tambah


4.Menentukan Kebijakan Harga Jual

Harga jual akan sangat menentukan posisi pengusaha dalam persaingan. Harga jual yang ditetapkan harus benar-benar dapat memberikan kepuasan kepada konsumen di samping harus dapat memenuhi pencapaian tujuan perusahaan. Memang pada kenyataannya harga jual komoditi agribisnis pertanian sangat tidak menentu. Hal ini tentu saja akibat dari tidak adanya estimasi produksi yang dilakukan oleh praktisi agribisnis pertanian karena memang daya dukung sumber data untuk melakukan itu sangat tidak mewakili. Akan tetapi, sebagai pelaku agribisnis yang maju, tentu saja segala upaya akan dilakukan untuk membuat analisa pasar terhadap kebutuhan konsumen akan jenis produk agribisnis. Selain itu perkiraan jumlah produksi secara nasional terhadap jenis komoditi agribisnis pertanian juga perlu dilakukan. Dengan melakukan estimasi produksi dan analisa kebutuhan konsumen tersebut, maka paling tidak pelaku usaha agribisnis pertanian sudah berupaya untuk mengantisipasi resiko harga jatuh pada saat panen. Sekalipun tingkat akurasi analisa pasar tersebut masih sangat rendah. Dengan jam terbang yang tinggi, maka tingkat akurasi akan semakin baik.


Read more...

Teknologi Pertanian Terbaru Tahun 2018 Di Indonesia

0 komentar

Teknologi Pertanian Terbaru Tahun 2018 Di Indonesia


Teknologi pertanian terbaru di Indonesia bisa dikatakan berkembang cukup pesat. Tentu saja teknologi ini telah menarik perhatian berbagai kalangan, bahkan tidak hanya orang-orang yang bergerak di bidang pertanian saja, orang-orang awam juga penasaran dengan teknologi penemuan pertanian terbaru itu.
Fenomena baru ini terjadi berkat kontribusi besar dari lingkungan universitas, pemerintah, bahkan perusahaan swasta. Tiga lingkaran itu (universitas, pemerintahan dan perusahaan swasta) berlomba-lomba mengembangkan tekonologi pertanian menjadi lebih baik.
Meskipun beragam alat teknologi pertanian terbaru sudah dengan mudah ditemukan, anda juga masih bisa menemukan alat-alat tradisional seperti ani-ani, cangkul, sabit, garu, dan beberapa alat lainnya. Alat-alat yang membantu para petani tersebut sudah dari zaman dulu menjadi barang yang sangat bermanfaat untuk kehidupan petani. Namun, jika dibandingkan dengan alat-alat yang canggih sekarang ini, alat tradisional tersebut tentu akan kalah dalam segi kecepatan, kualitas, dan lain-lain.
Manfaat Kemajuan Teknologi Pertanian untuk Para Petani


1. Memperoleh Benih Unggul
Teknologi pertanian terbaru tidak lepas dari perusahaan penghasil benih, dengan melibatkan alat teknologi penghasil benih modern diharapkan akan menghasilan produk benis yang modern. Misalnya seperti jagung hibrida sebagai benih yang terproduk dengan bantuan perkembangan teknologi pertanian. Karakter jagung hibrida ini nantinya memiliki kualitas yang baik, kualitas tonggol yang unggul, dan biji jagung yang semakin banyak.

2. Menghasilkan Pupuk Kimia Terbaik
Perusahaan pupuk kimia dan obat pertanian kini menggunakan teknologi modern untuk menghasilkan kualitas pupuk kimia dan obat pertanian terbaik. Dengan menggunakan pupuk tersebut, tentu kualitas hasil panen pun akan semakin meningkat. Omset petani akan bertambah, konsep pemerintah tentang memanusiakan petani akan segera terwujud, derajat petani akan naik, dan petani akan naik kelas sosial di masyarakat.

3. Adanya Alat Pertanian Modern
Alat pertanian memiliki pengaruh besar dalam produktivitas produk yang dihasil dari bertani. Penggunaan alat yang canggih pun akan berpengaruh pada kegiatan bercocok tanam, sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat yang tentunya hasil panin pun akan lebih banyak. Selain lebih cepat, tenaga yang digunakan pun tidak akan sebesar penggunaan alat yang tradisional jika dilakukan dengan teknologi pertanian terbaru.

4. Meningkatkan pendapatan petani
Dengan adanya teknologi yang berperan penuh dalam pertanian, tentu akan berpengaruh juga pada pendapatan petani. Seperti halnya penggunaan benih unggul yang akan menghasilkan padi yang berkualitas serta jumlah yang dihasilkan dari setiap tungkai nya pu akan lebih banyak dari biasanya. Dengan demikian hasil panen yang didapatkan dari penggunaan benih unggul akan meningkatkan nilai jual dari biasanya.

5. Meningkatkan kemampuan petani
Melalui teknologi pertanian yang paling baru, tentu akan menghasilkan alat yang canggih dan modern untuk kegiatan bercocok tanam. Secara otomatis kemampuan petani akan mengalami perubahan, adanya alat modern memberikan tuntutan baru bagi petani untuk bisa menggunakannya. Dengan demikian petani harus bisa menyesuaikan perkembangan teknologi pertanian yang ada pada saat ini.

Jenis Alat Untuk Mendukung Teknologi Pertanian Terbaru


1. Alat penanam padi jarwo transplanter
Alat ini direkomendasikan oleh LitBang (Penelitian dan pengembangan) Kementrian Pertanian, konsep dari jarwo alias jajar legowo dari jawa timur adalah untuk memberikan jarak yang pas antara padi yang satu dengan padi lainnya. Menurut penelitian, alat jarwo ini mampu meningkatkan produksi padi sebanyak 30%.

2. Mesin pemanen padi indo combine harvester
Kelebihan dari alat canggih ini diantaranya mampu beroperasi di lahan yang basah, memiliki diameter yang lebih rendah, tusuk panen yang dihasilkan tidak lebih dari 1%, dan kapasitas kerja yang terbilang cepat karena dalam waktu 4 sampai 6 jam per hektar.

Dampak Positif Dari Teknologi Pertanian Terbaru
1.     Mempercepat pekerjaan petani sehingga hal ini meringankan kerja petani di sawah, contohnya saja saat mengolah lahan yang luas dulu petani menggunakan kerbau sekarang sudah menggunakan traktor.
2.     Dampak yang kedua adalah meningkatkan hasil produksi dalam pertanian. Dampak positif ini ontohnya dengan memakai sistem pengawinan tanaman jagung maka hasilnya yaitu jagung hibrida menjadi lebih banyak dan bentuknya secara fisik pun lebih bagus.


Read more...

Memahami Dasar Dari Sistem Hidroponik

0 komentar

Memahami Dasar Dari Sistem Hidroponik







   Pada awalnya mendengar sistem hidroponik memang terlihat sangat rumit, tetapi setelah dipelajari ternyata sistem tanam ini sangat sederhana dan mudah untuk kita praktekkan. Pada sistem hidroponik ini dibagi menjadi 6 sistem yaitu :

·         Sistem Hidroponik Drip (tanpa pemulihan dan pemulihan)
·         Sistem Hidroponik Wick  (sistem sumbu)
·         Sistem Hidroponik Water Culture (kultur air)
·         Sistem Hidroponik Ebb – Flow (Membanjiri dan menguras)
·         Sistem Hidroponik NFT (Nutrient Film Technique)
·         Sistem Hidroponik Aeroponics






Untuk keenam sistem hidroponik yang di sebutkan tadi hanyalan cara untuk mempraktekannya saja.Dari ke enam jenis sistem hidroponik di atas pada dasarnya hidroponik itu didasarkan pada ke enam sistem tersebut, Anda pun dapan mengombinasikan beberapa sistem tergantung pada kreatifitas Anda sendiri, yang harus dipahami adalah dalam sistem hidroponik akar membutuhkan nutrisi,air atau kelembaban dan oksigen. Jika Anda sudah memahami tiga hal tersebut maka Anda dapat menggabungkan cara-cara tanam hidroponik.

Dalam membuat sistem tanam hidroponik pertama yang perlu dipertimbangkan adalah tentang jenis tanaman apa yang akan Anda tanam, lalu lahan atau ruangan yang akan Anda tempati untuk menanam setelah itu Anda tentukan media apa yang akan Anda gunakan, setelah itu Anda siapkan kebutuhan apa saja yang akan digunakan pada sistem yang akan memenuhi kebutuhan tanaman, misalnya seperti ukuran pada tanaman, ukuran pada akar, dari oksigen ke akar, banyaknya air dan sebagainya. Biasanya untuk satu jenis tanaman dapat cocok pada satu jenis sistem hidroponik dan tidak cocok untuk jenis tanaman yang lain.

Perlu diingat saat Anda merancang, membeli dan saat mambangun sistem hidroponik yaitu yang pertama Anda perlu di pertimbangkan sistem yang akan Anda buat tidak hanya digunakan untuk sekali saja, pertimbangkan tentang keawetan bahan dan sebagainya.di sini saya akan membahas salah satu diantara keenam sistem hidroponik tersebut yaitu:


A.Water Culture System



Water Culture System adalah sistem hidroponik aktif paling sederhana karena hanya menggunakan prinsip penggenangan. Papan yang digunakan sebagai tempat (untuk menancapkan tanaman) biasanya terbuat dari styrofoam yang diapungkan langsung pada larutan nutrisi. Pompa air menyuplai udara ke airstone yang akan membuat gelembung-gelembung pada larutan nutrisi yang akan memberikan suplai oksigen pada akar tanaman.

Floating Hydroponic System (FHS) yang merupakan sistem hidroponik dengan cara diapungkan adalah suatu budidaya tanaman (khususnya sayuran) dengan cara menanamkan/menancapkan tanaman pada lubang styrofoam yang mengapung di atas permukaan larutan nutrisi dalam suatu bak penampung atau kolam sehingga akar tanaman terapung atau terendam dalam larutan nutrisi. Metode ini dikembangkan pertama kali oleh Jensen (1980) di arizona dan Massantini (1976) di Italia.

Pada sistem hidroponik ini larutan nutrisi tidak disirkulasikan, hanya dibiarkan pada bak penampung atau kolam dan dapat digunakan lagi dengan cara mengontrol kepekatan larutan dalam jangka waktu tertentu. Kontrol ini perlu dilakukan karena dalam jangka waktu yang cukup lama akan terjadi pengkristalan dan pegendapan larutan nutrisi (pupuk cair) dalam dasar kolam yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.





Sistem hidroponik ini mempunyai karakteristik seperti terisolasinya lingkungan perakaran yang mengakibatkan fluktuasi suhu larutan lebih rendah. Selain itu, sistem hidroponik ini dapat digunakan untuk daerah dengan sumber energi listrik yang terbatas karena energi listrik yang dibutuhkan tidak terlalu besar, mungkin hanya dibutuhkan untuk mengalirkan serta pengadukan larutan nutrisi.





Cara budidaya tanaman dengan sistem hidroponik Water Culture:
– Tanaman ditancapkan pada lubang dalam styrofoam dengan bantuan busa atau media lain agar tanaman tetap tegak.
– Jika dibutuhkan, dapat ditambahkan penyangga tanaman dengan tali.
– Styrofoam dapat dilapisi dengan plastik mulsa agar tahan lama.
– Bak penampung biasanya mempunyai kedalaman antara 10 – 20 cm dengan kedalaman larutan nutrisi antara 6 – 10 cm agar oksigen dalam udara masih terdapat di bawah permukaan Styrofoam
Alat-alat yang dibutuhkan:
– Styrofoam
– Busa atau media lain yang dapat digunakan untuk menegakkan tanaman
– Tali jika diperlukan
– Wadah air
Kelebihan Water Culture System:
– Tanaman mendapat suplai air dan nutrisi secara terus menerus
– Lebih menghemat air dan nutrisi
– Mempermudah perawatan karena tidak perlu melakukan penyiraman
– Biaya pembuatan cukup murah
Kekurangan Water Culture System:
– Oksigen akan susah didapatkan tanaman tanpa bantuan alat (aerator, airstone)
– Akar tanaman lebih rentan terhadap pembusukan


Read more...

Menuju Petani Yang Unggul, Mandiri Dan Berdaya Saing Berbasis Teknologi

0 komentar

Menuju Petani Yang Unggul, Mandiri Dan Berdaya Saing Berbasis Teknologi

Negara Indonesia merupakan negara agraris. Sebagian besar masyarakatnya bekerja di bidang sektor pertanian. Pekerjaan sebagai petani yang mengurusi kelangsungan hidup masyarakat suatu negara harusnya memiliki martabat yang tinggi dan bisa jadi berpenghasilan yang lebih besar dong ?. Ternyata anggapan itu hanyalah sebuah angan-angan normatif belaka. Fakta yang ada di lapangan justru berbanding sebaliknya.Yang dikenal sebagai petani adalah orang yang lanjut usia, kumel, bau, kotor, dan tidak berpendidikan. Mari kita tengok bagaimana keadaan petani di luar negeri. Sebagian besar petani yang ada di luar negeri atau di negara maju merupakan petani yang memiliki lahan sangat luas.


Pemerintahan setempat yang mencurahkan perhatian penuh kepada sektor pertanian karena menurut banyak negara maju, pangan dalam beberapa tahun ke depan akan menjadi masalah yang krusial dan bukan tidak mungkin akan menjadi rebutan bagi negara-negara di dunia.
Banyak masalah yang menjadi batu sandungan rakyat Indonesia dalam melebarkan sayap di bidang pertanian. Mulai dari bibit unggul dan pupuk bersubsidi yang susah didapatkan. Anggaran untuk pengadaan pupuk bersubsidi yang justru hilang tak berbekas dan kerap masuk ke dalam kantong yang salah. Pengadaan teknologi pertanian yang masih belum mengalami peningkatan sehingga dalam proses produksi pertanian kerap dirasa kurang efektif dan efisien. Kurangnya penyuluhan kepada sebagian besar petani Indonesia mengakibatkan hasil panen yang kerap tidak memuaskan.Baiklah pada kesempatan kali ini akan dijelaskan bagaimana tips dan trik untuk bisa berkarya menjadi petani sukses dan kaya serta melahirkan anggapan baru bahwa petani adalah penjaga pangan dan yang bertanggung jawab atas hidup dan matinya suatu negara. Untuk menuju petani yang unggul, mandiri dan berdaya saing berbasis teknologi ada 6 tips yang petani harus lakukan :

1.     Petani Harus Pandai Berinovasi



Inovasi dalam bentuk pembibitan maupun teknologi dalam berproduksi. Inovasi banyak yang telah diciptakan oleh beberapa petani kreatif atau bahkan juga sering diciptakan oleh mahasiswa di seluruh penjuru tanah air. Kendala yang ada yaitu, inovasi ini kurang tersampaikan pada petani di Indonesia sehingga adanya inovasi ini tidak memiliki pengaruh besar kepada nasib petani Indonesia.Adanya inovasi di bidang pertanian sebenarnya memiliki efek yang dapat meningkatkan hasil produksi dan membuat seluruh aktivitas pertanian di Indonsia lebih efektif dan efisien. Ketika kegiatan produksi pertanian ini dilakuka dengan efektif dan efisien, biaya yang dikeluarkan akan lebih sedikit namun didapatkan hasil yang memuaskan atau optimal.
Negara maju sebagian besar memiliki petani kreatif dan telah menciptakan berbagai inovasi terbaru di bidang pertanian yang berujung pada meningkatnya hasil panen sehingga kesejahteraan petani lebih baik. Seperti contoh di negara Jepang, adanya helikopter mini untuk menyebarkan pupuk, tanpa mengeluarkan tenaga berlebih, dalam waktu hitungan menit pupuk bisa tersebar ke segala penjuru lahan.


2.     Bergabung Dengan Koperasi

Permasalahan krusial yang sudah biasa dialami oleh petani Indonesia adalah dipermainkan oleh tengkulak. Ketika panen raya tiba, banyak petani di Indonesia yang menjual hasil panen pada pengepul atau tengkulak. Karena menjual secara individu dan hampir sebagian besar memiliki jenis atau komoditas yang sama mengakibatkan tengkulak bertindak semena-mena. Mereka dengan sengaja membeli dengan harga murah.Petani Indonesia yang kebanyakan kurang mengetahui kabar pasar dengan mudahnya masuk dalam permainan tengkulak. Dari kejadian ini petani mendapatkan harga jual yang relatif rendah dan banyak kasus diantara mereka mengalami kerugian karena biaya produksi yang tidak sebanding dengan hasil panen. Koperasi adalah jalan yang tepat untuk para petani agar bisa meningkatkan harga jual hasil panennya.Jika petani-petani membentuk satu kelompok dengan beranggotakan minimal 20 orang lalu menjual hasil panen mereka secara kolektif pastinya akan terkumpul dalam jumlah yang sangat besar. Nah disinilah para petani bisa bertindak sebagai price maker dan tingkat harga yang mereka dapatkan dapat lebih tinggi.



                                                

 Jalan yang lebih efektif yaitu dengan memotong rantai pemasaran. Para petani yang telah bergabung dalam suatu koperasi tidak harus menjual ke pengepul atau tengkulah, tetapi mereka langsung menjual ke pedagang besar. Nah disitulah harga yang mereka dapatkan jauh lebih tinggi dibanding dengan dijual ke tengkulak.Kesulitan modal memang sering dirasakan oleh petani kita. Lahan yang tidak seberapa tetapi harga pupuk dan input produksi yang semakin mahal membuat kegiatan pertanian menjadi lebih cepat ditinggalkan. Banyak dari kalangan petani yang meminjam uang untuk dijadikan modal pada tengkulak. Untuk nantinya ketika membayar pinjaman itu melalui pemotongan hasil jual panen mereka pada tengkulak.Hal ini membuat petani rugi dua kali. Dipotong dan dibeli dengan harga yang murah. Petani bisa meminjam modal pada suatu lembaga yang tidak memberikan bunga yang besar, semacam koperasi yang memang koperasi tersebut bergerak dengan azas kekeluargaan, bukan koperasi abal-abal yang bahkan memberikan bunga lebih besar daripada lembaga keuangan lainnya.


3. Memperluas Pasar




Pengetahuan tentang pasar sangat diperlukan bagi petani. Bagaimana cara mereka memasarkan produk mereka dan bagaimana fluktuasi harga yang terjadi. Supaya tidak terjebak dengan para oknum tertentu yang memberikan harga murah padahal harga yang sebenarnya lebih tinggi. Dengan perluasan pasar, membuat para petani bisa memperluas jaringan dan menawarkan serta mengenalkan produknya ke wilayah yang lebih luas. Pada zaman sekarang yang serba online, perluasan pasar juga semakin mudah dilakukan dengan cara bergabung ke marketplace dan komunitas agribisnis online. Dengan bergabung kita bisa menambah jaringan pasar kita sehingga semakin besar peluang agar produk kita terjual.


3.     Kualitas Produk Pertanian

Untuk menjadi petani yang sukses harus diawali dulu dengan hasil produk pertaniannya yang baik. Kualitas yang ditawarkan harus sesuai dengan harga yang diminta. Ukuran yang lebih besar, kuantitas dalam satu lahan yang lebih banyak, serta aspek-aspek lainnya yang mempengaruhi nilai jual suatu komoditas pertanian tertentu.






4.     Cerdas Mengambil Peluang

Kebiasaan yang sering dilakukan oleh petani Indonesia adalah sering seragam saat memulai musim pertanian. Ketika satu waktu ada yang menanam cabai karena harga mahal, hampir semua petani menanam cabai secara bersamaan. Ketika hari panen tiba, kuantitas cabai membludak dan berakibat pada jatuhnya harga. Belum lagi ketika dalam satu areal persawahan yang komoditas tanamannya sama dapat mempercepat penyebaran hama.Untuk menjadi petani yang sukses harus cerdas mengambil peluang. Berani beda dengan menanam komoditas yang diusahakan tidak terlalu banyak ditanam oleh petani lainnya dalam kurun waktu tersebut. Alhasil ketika panen kuantitas komoditas yang ditanam pun bisa mempertahankan harga dan mendapatkan harga yang relatif lebih tinggi karena jumlahnya yang memang tidak membludak.Selain itu, petani harus cerdas membaca permintaan di masa yang akan datang. Apa saja yang akan dibutuhkan oleh konsumen. Untuk selanjutnya supaya ketika panen tiba, komoditas yang dipunyai oleh petani bisa seluruhnya terjual dengan harga yang relatif tinggi karena memang sedang dibutuhkan oleh konsumen saat itu.
                                                    Penyuluhan pengambilan peluang


5.     Pintar Memahami Lingkungan

Untuk keahlian yang satu ini mungkin petani Indonesia sudah menguasainya. Dari nenek moyang dulu petani di Indonesia diakui sudah andai membaca ramalan cuaca dan mengkorelasikan tanaman apa yang harus mereka tanam untuk mengurangi kemungkinan gagal panen dan masalah lainnya






Tidaklah mudah mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani yang merupakan cita-cita bangsa yang tidak dapat diganggu-gugat. untuk menciptakan kedaulatan pangan ini harus ada beberapa komponen yang dipenuhi dari dalam negeri. Produksi, konsumsi, distribusi, dan akses pasar adalah komponennya.Setelah ini dipenuhi, maka kesejahteraan petani secara langsung akan meningkat.Pelaku utama yang menjadi kunci untuk menciptakan cita-cita tersebut adalah petani. Tetapi sayangnya untuk saat ini menjadi petani bukanlah cita-cita para generasi muda di Indonesia. Gambaran yang terpatri di benak kaum muda menjadi petani itu: miskin dan kotor. Makanya untuk menepis itu kita harus mengembangkan petani yang mandiri, profesional, dan berdaya saing dari generasi muda Indonesia.


   

Adapun cara untuk menuju petani unggul,mandiri dan berdaya saing yakni dengan memberikan mereka pelatihan dan keterampilan yang sesuai dengan minat serta kemampuannya. Jadi yang akan dilatihan bukan hanya teorinya saja, melainkan praktek langsung di lapangan dari proses hulu-hilirnya. Selain balai pelatihan untuk menciptakan pelaku pertanian yang mumpuni dan menciptakan regenerasi pertanian. "Jadi di sini generasi muda akan dibimbing, dikembangkan ilmunya dan setelah lulus diberi modal usaha untuk dapat berwirausaha di dunia pertanian. Ilmu yang didapat jadinya tidak sia-sia.


Read more...